Mayoritas lembaga penyedia layanan kesehatan (Dinas Kesehatan /Puskesmas/Rumah Sakit/Poliklinik/ PraktekDokter) masih memandang IT(information technology) sebagai masalah di tingkat teknis-operasional cost-center,investasi dengan resiko tinggi dan sulit dihitung nilai manfaat investasinya. Yang menyebabkan para pemegang kebijakan sangat bergantung kepada vendor atau konsultan tanpa bisa membangun sebuah rencana strategis di sisi IT yang sejalan dengan rencana strategis lembaga layanan kesehatan. Padahal saat ini sudah sedemikian banyak bestpractices/ framework yang dapat dimanfaatkan supaya investasi lembaga layanan kesehatan di bidang IT bisa direncanakan dan dikendalikan dengan baik serta dapat diukur nilai manfaatnya dalam program jangka panjang.